Pegawai Kecamatan
Kemusu, Surip mangaku senang dengan adanya bantuan air bersih tersebut, dirinya
menyebutkan warganya kerap kekurangan air bersih setiap tahun saat musim
kemarau. "Kekeringan sumber air bersih melanda di sebagian besar wilayah
kemusu sehingga warga kesulitan mendapatkan air bersih," katanya.
Dari 13 Desa yang berada di Kemusu
sebanyak 5 Desa membutuhkan air bersih. Sementara jika ada air sumur warga
airnya keruh dan tidak dapat dipergunakan untuk kebutuhan rumah
tangga."Kalau bisa ada bantuan Penampung Air dari pemerintah," ujar
Siti, salah seorang warga.
Salah satu warga lainnya Siti
(45) menyebutkan, untuk mendapatkan air bersih dirinya harus berjalan hingga 2
km. Itupun airnya sedikit dan airnya tidak berkualitas, ungkapnya.
Koordinator Kegiatan, Nur Isnaini
mengatakan, pihaknya bersama rekan-rekan BMT lainnya merasa bahagia bisa
berbagi dengan sesama. Selain itu, pihaknya juga merasa perlu untuk terus
membangun silaturahmi guna bisa sedikit meringankan beban warga karena
kekurangan air bersih.
Menurutnya, bakti sosial
menyalurkan air bersih ini kerjasama dengan PMI Kabupaten Boyolali. Dalam
seminggu 3 kali pengiriman ke tempat-tempat berbeda di wilayah Kabupaten
Boyolali. Dimana ada yang membutuhkan air bersih, kami perwakilan BMT bersama
PMI menyambanginya. Dalam satu kali kirim bisa satu sampai dua tengki ukuran
6000 liter," ujarnya.
Hal ini dilakukan untuk membantu,
masalah kekeringan yang dirasakan warga. Hingga saat ini air bersih yang
disalurkan semantara baru 24.000 Liter dari target 60.000 Liter pendistribusian
tahap I. Untuk tahap selanjutnya tentu akan ditingkatkan lagi kapasitas
pegiriman ke pelosok daerah yang mengalami kekekringan. (Azh-07)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar